A. Psikologi Kelompok Psikologi Sosial
1. Perilaku kelompok dalam psikologi social
Definisi kelompok (group) ialah Sekumpulan orang yang terikat satu sama lain dalam sebuah unit yang sama. Keterikatan mereka dalam unit (satuan) tersebut dapat di ukur menurut derajat koheren tertentu (entiativity).
Entiativity ialah seberapa penting kelompok terrsebut bagi anggotanya seberapa sering anggota berinteraksi satu sama lain, sejauh mana mereka berbagai tujuan atau hasil, seberapa besar persamaan diantara mereka, berapa lama mereka bersedia bertahan (lickel, 2000)
Baron & Byrne (1979) : kelompok memiliki 2 tanda psikologis, yaitu pertama, adanya sense of belonging ; kedua, nasib anggota kelompok tergantung satu sama lain sehingga hasil setiap anggota terkait dengan anggota yang lain.
Forsyth (1983) : kelompok adalah dua atau lebih individu yang saling
mempengaruhi melalui interaksi sosial.
Cartwright & Zander (1968) : kelompok adalah kumpulan individu yang saling berhubungan sehingga saling bergantung pada derajat tertentu.
Aspek-aspek atau unsure-unsur dalam kelompok yaitu:
a. Peran
Sets of behaverior that individual (or group of individuals) occupying specific positions within a group are expected to perform (B&B) specifically designed to differentiate among people eithin the group for the greater good of the group a whole (V&H) help to clarify the responsibilities and obligations of group members.
Peran anggota tak sama sebagian peran lebih di hargai & pemegangnya dihormati dapat status yang lebih tinggi (misal pemimpin). Peranan di mainkan oleh anggota kelompok dapat membantu penyelesaian tugas kelompok, memelihara suasana emosional yang baik, atau hanya menampilkan kepentingan individu saja (yang tidak jarang menghambat kamajuan kelompok).
Menurut Beal, Bohlen, dan Raudabaugh (1977: 103-104) membuat daftar peranan.
1) Peranan Individual : Usaha anggota kelompok untuk memuaskan kebutuhan individual yang tidak relevan dengan tugas kelompok, yang “berpusat pada individu”.
a) Aggressor berbuat macam-macam yaitu dengan cara merendahkan status yang lain, meolak nilai, tindakan atau perasaan yang lain; menyerang kelompok dan berupadaya mengakui kontribusi itu untuk dirinya.
b) Bloker (penghambat) cenderung bersikap negative dan secara kepala batu selalu menolak, membantah dan menentang tanpa asalan yang kuat dan berusaha mempertahankan atau membuka kembali persoalan yang sudah di tolak oleh kelompok.
c) Recognition seeker (penari muka) berusaha dengan berbagai cara menarik perhatian orang, sering dengan membual, melaporkan kehebatan pribadinya, bertindak dengan acara yang tidak biasa, berjuang untuk tidak di tempatkan pada posisi “rendah”.
d) Self confessor (pengungkap diri) menggunakan kesempatan yang disediakan oleh kelompok untuk mengungkapkan “perasaan” , “wawasan” , “ideologi” yang bersifat pribadi dan tidak ada sangkut pautnya dengam kelompok lainnya.
e) Playboy menunjukan ketidakacuhan terhaadap proses kelompok dengan sikap sinisme.
f) Dominator berusha menegakan otoritas atau superioritasnya ketika mengendalikan kelompok atau anggota-anggota tertentu. Dominasi ia dapat berbentuk kata-kata menjilat, menegaskan status yang tinggi perilaku otoritatif, merendakan kontribusi yang lain.
g) Help seeker berusaha menarik simpati dari kelompok yang lain atau dari seluruh kelompok dengan mengungkapkan rasa tidak aman, kebingungan atau ketidaktahuan.
h) Special interes pleader (sponsor kepentingan khusus) berbicara atas nama “orang kecil”, “masyarakat”, “kaum ibu” “buruh” dst. Biasanya menyembunyikan prasangka atau biasanya dalam bentuk stereotip yang sesuai dengan kebutuhan hidupnya.
2) Pemeliharaan Kelompok
a) Encourager (penggalak) memuji, menyentuh dan menerima kontribusi anggota yang lain. Ia menunjukkan kehangatan dan kesetiakawanan dalam sikapnya terhadap anggota kelompok lain, memberikan penghargaan dan pujian dalam hal yang menunjukkan pengertian dan penerimaan terhadap pandangan, gagasan dan saran orang lain
b) Harmonizer (wasit) melerai pertikaian di anatara anggota-anggota yang lain, berusaha mendamaikan perbedaan, mengurangi ketegangan pada situasi konflik melalui kata-kata yang menentramkan.
c) Compromiser (kompromis) bekerja dari dalam konflik yang melibatkan gagasan atau atau posisi. Ia mungkin menawarkan kompromi yang rendah, mengakui kekeliruannya, mendisiplinkan diri untuk mempertahankan harmoni kelompok atau memilih sikap tengah-tengah dalam mengahadapi kelompok.
d) Gatekeeper and expediter (penjaga gawang) berusaha membuka saluran komuniksi dengan mendorong partisipasi yang lain (“kita belum mendengarkan pendapat tuan X”) atau dengan mengusulkan aturan arus komunikasi.
e) Standard setter or ego ideal (pembuat aturan) menetapkan criteria kelompok dalam menjalankan fungsinya atau menggunakan criteria dalam menilai kualitas proses kelompok.
f) Group observer and commentator (pengamat kelompok) menyimpan catatan beberapa aspek proses kelompok dan memberi data tersebut berikut penafsirannya untuk dipakai oleh kelompok dalam menilai prosedur.
g) Follower (pengikut) mengikuti gerakan kelompok, scara pasif menerima gagasan yang lain, berfungsi sebagai pendengar dalam diskusi dan pengambilan kesimpulan.
3) Tugas kelompok
Tugas kelompok ialah memecahkan masalah untuk memelihara masalah dan melahirkan gagasan baru. Peranan tugas berhubungan dengan upaya memudahkan mengkoordinasi kegiatan yang menunjukkan tercapainya tujuan kelompok. Setiap anggota boleh menjalankan lebih dari satu peranan dalam kelompok.
a) Initiator-contribusi menyarankan atau mengusulkan kepada kelompok gagasan-gagasan baru atau cara baru berkenaan dengan masalah kelompok.
b) Information seeker (pencari informasi) meminta jelaskan saran yang diajukan ditinjau dari kecermatang, otoritasnya dan fakta yang berkenan dengan masalah yang dibicarakan.
c) Opinion seekaer (pencari pendapat) bukan hanya menanyakan fakta suatu kasus, tetapi juga penjelasan mengenai nilai yang relevan dengan usaha kelompok atau nilai-nilai yang mendasari saran yang duanjurkan atau saran alternative.
d) Information giver (pemberi informasi) memberikan fakta atau genelarisasi yang “otoritatif” atau menghubungkan pengalamannya sendiri dengnan masalah kelompok.
e) Opinion giver (pemberi informasi) menyatakan keyakinan atau pendapatnya yang relevan dengan saran yang diajurkan atau saran alternative. Yang menjadi pokok usulnya adalah apa yang harus menjadi pandangan kelompok, dan bukan fakta atau informasi yang relevan.
f) Elaborator(penjabar) menjabarkan saran-saran dengan contoh-contoh atau dengan makna yang luas, memberikan dasar rasional dari saran yang sudah dibuat dan berusaha menyimpulkan konseuensi gagasan atau saran itu jika diambil oleh kelompok.
g) Summarizer (penyimpul) mengumpulkan gagasan, saran dan komentar anggota kelompok dan keputusan kelompok untuk membantu menentukan di mana posisi kelompok dalam proses berpikir atau tindakannya.
h) Coordinator-integrator (pemandu) memperjelaskan hubungan di antara berbagai gagasan dan saran, berusaha mengambil gagasan-gagasan pokok dari kontribusi anggota dan mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan anggota atau subkelompok.
i) Orienter (pengarah) mendefinisikan posisi kelompok dalam bunganya dengan tujuan kelompok, titik tolak arah atau tujuan yang disepakati atau mengajukan pertanyaan tentang arah pembicara kelompok.
j) Disagger (pembantah) memberikan pandangan yang berbeda mengajukakn bantahan menunjukan kesalahan fakta atau penalaran.
k) Evaluator-critic (evaluator kritikus) mengukur prestasi kelompok berdasarkan serangkai standar kerja kelompok dalma korteks tugas kelompok. Ia dapat menilai atau mempertanyakan ”keprktisan”, “logika”, “fakta” atau “prosedr” saran atau unit diskusi kelompok.
l) Energizer (pendorong) kelompok untuk bertindak atau mengambil keputusan, berusaha mendorong kelompok untuk bergerak “lebih baik” atau “lebih cepat”.
b. Status
Position or rank within a group (B&B) mengindikasikan sebagai hasil dari intragroup social comparisons (yang dapat berubah dari waktu ke waktu).
c. Norma
Rules within a group indicating how its members should or sould not behave (B&B,p .479).
Shared belive about what is the appropriate conduct of a group member (V&H, p. 218)
d. Group cohesiveness
Essential property of a group that makes it act like a group (solidarity, esprit de corps, team spirit, morale): psychological proses that transform an aggregate of individual into a group (V&H)
Jenis kelompok lainya :
• Agregrat : karakteristik tertentu, tidak saling mengenal ataupun berinteraksi
• Audiens : melakukan hal yang sama disatu waktu, tidak saling mengenal dan kurang berinteraksi
• Crowd : kedekatan secara fisik, berinteraksi terhadap suatu stimulus atau situasi Umum
• Tim : berinteraksi secara teratur, aktivitas atau tujuan tertentu
• Keluarga : diikat oleh hubungan kelahiran atau ikatan hukum, biasanya tinggal dalam suatu tempat
• Organisasi formal : saling bekerja sama, berstruktur jelas, adanya tujuan bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar