Sabtu, 29 Mei 2010

maafkan aku "mian haeyo"

Maaf Maaf Maaf Maaf,,,
Ini aku yang pertama kalinya jatuh,,,
Membutakan mataku,,,
mencoba menahan tapi tak tertahan
Aku akan bisa gila,,, gila,,,

Di dalam glasir yang menatap ke arahku
Di dalam lapisan es itu seolah-olah aku
Seolah-olah aku,,,
seorang yang kena sihir,,,
Aku bahkan tidak bisa melepaskan,,,

karena cara ia terlihat,,,
ketika ia berjalan didepanku,,,
Cara ia melihat seolah-olah,,,
Kau datang dan menginjak hatiku di jalan,,,
Aku bahkan tidak bisa melepaskannya sekarang,,,

bangga, tanpa berhenti
Kau benar-benar seperti fantasi

maaf,,, maafkan aku,,,
mian haeyo

fatamorgana

tersudut ku dimalam ini,,,
akankah,, semua ini akan berakhir,,,
cahaya yang kini menerangiku,,,
semakin kecil dan tak terlihat kembali,,,
ku coba pejam mata ini,,,
untuk berharap kembali,,,
namun,,, hanya remang ku lihat cahayanya,,,
ku dekatkan dan ku coba genggam cahaya itu,,,
ternyata hanyalah fatamorgana,,

bintangku

“Kini kau tak lagi tersenyum melihat bintang,,,”
“Kini kau tak lagi bersinar seperti bintang,,,”
“Dan kini kau masih terdiam walau sang bintang telah menemani,,,”
“Kau hanya diam, meratapi gelapnya langit,,,”
“Haruskah ku tunjukan bintang dihati ini,,,”
“Agar kau tahu bintang dihati ini telah mengukir namamu,,,”
“Disetiap sudut hinggga mati,,,”

By : org yg menyesal; dan sangat menyayangimu

penyesalan

“Kini kau tak lagi tersenyum melihat bintang,,,”
“Kini kau tak lagi bersinar seperti bintang,,,”
“Dan kini kau masih terdiam walau sang bintang telah menemani,,,”
“Kau hanya diam, meratapi gelapnya langit,,,”
“Haruskah ku tunjukan bintang dihati ini,,,”
“Agar kau tahu bintang dihati ini telah mengukir namamu,,,”
“Disetiap sudut hinggga mati,,,”

By : org yg menyesal; dan sasngat menyayangimu

MEMBANGUN KECERDASAN LEWAT MUSIK

Terapi music juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan kemampuan dan potensi para tuna grahita, yaitu mereka yang mengalami keterbelakangan mental/Down syndrome (ketegori feeble minded/ringan dengan IQ 50-77), gangguan emosi ringan, keterlambatan bicara, autisme, kekakuan otot ringan (cerebral plasy), hydrocephaly, dan asperger.
Menurut sebuah kisah nyata yang terjadi di AS, seorang anak kecil bernama leslie yang semula diperkirakan akan meninggal karena tuna grahita dan cacat fisik lain, bisa diselamatkan oleh perawatan yang rajin memainkan piano terbaring. Akibat terekspos permaianan piano secara intensif, Leslie bukan saja bisa bangkit dari tidurnya sendiri, ia bahkan bisa memainkan lagu yang biasa dimainkan perawatannya.
Leslie kemudian dianalisis dan diyakini telah mendengar music dengan konsentrasi penuh. Karena setiap hari mendengarkan music, seperti halnya computer, otaknya menyimpan setiap komposisi yang masuk telinganya. Akhirnya, ia mampu memainkan kembali music-musik yang selalu datang padanya.
Beberapa sekolah musik, salah satunya Kawai Musik School di Jakarta, telah menyelenggaran kursus music untuk anak-anak yang kurang beruntung ini. Melalui program intervensi khusus yang didukung oleh pakar terapi music, guru music, musisi, neurology, psikolog serta kondisi okter ahli gizi medic anak-anak dengan kondisi handcapped ini mampu berkembang menjadi pribadi mandiri, bahkan mampu berkarya melalui keterampilan khusus di bidang music.

By : santi hartono (kumpulan artikel psikologi anak)

Perbaiki jalur pendengaran

Kebanyakan anak ADHD juga memiliki masalah pendengaran. Bisa mendengar, tetapi mengerti kesulitan apa yang didengar. Karena telinga dan otak tidak bekerja efisien dalam memperoses suara. Ada kesulitan memusatkan pebdengaran pada suara tertentu. Misalnya, seharusnya bisa mendengarkan suara gurunya. Ia malahan tertarik dengan bunyi klakson mobil diluar kelas. Akibatnya, ia sulit berkonsentrasi pada suatu hal. Ia terganggu semua bunyi di sekitar.
Terapi suara memulihkan kapasitas pendengaran/penerimaan suara, sehingga anak dapat. Belajar fokus dan menangkap suara yang diinginkan langsung langsung ke pusat bahasa di otak.
Masalah perspsi suara disebabkan oleh “penutupan” pendengaran untuk beberapa frekuensi suara. Otat telinga menjadi “malas” dan tidak tanggap. Karena itu, kita perlu distimulasikan dan dilatih agar mencapai kapasitas normal untuk memperbaiki pendengaran dan mengorganisasikan transmisi pendengaran dalam otak. Proses ini akan mengurangi stres dan ketegangan saraf. Anak akan dapat mengikuti mana suara yang diinginkan.
Pada terapi suara, anak harus mendengar kaset khusus (musik) setiap hari hanya selama 30 – 60 menit. Jika ia sulit untuk diam, kaset dapat diperdengarkan ketika anak tidur. Hasil efek umumnya terlihat setelah 100 jam pasca terapi. Aktivitas fisiknya akan nampak menurun sementara daya konsentrasinya meningkat.
By : Femi olivia
(buku : Kumpulan Artikel Psikologi Anak)

Tips untuk Orang Tua

Tips untuk Orang Tua
1. Ajarkan anak disiplin pada anak hiperaktif, agar ia dapat mengatur dirinya dengan baik.
2. Jangan menghukumnya. Perilaku hiperaktif bukan kesalahanya.
3. Jangan sekali-kali melabel anak hiperaktif sebagai anak nakal, malas, atau bodoh. Karena akhirnya ia akan bersikap seperti yang di labelkan padanya.
4. Efektivitas terapi berbeda-beda bagi tiap anak. Orang tua harus terapi yang baik bagi anak.
5. Yang terpenting berikan kasih sayang (bukan memanjakan) pada anak ADHD melebihi saudara lainnya. Sebab, seberapa banyak kasih sayang yng ditumbahkan kepada anak ADHD tidak pernah bisa penuh.

By : Femi olivia
(buku : Kumpulan Artikel Psikologi Anak)

Obat dibuat Khusus

Homeopati lain lagi cara kerjanya. Terapi yang berkembang sejak abad XVIII ini merupakan system pengobatan untuk menyeimbangkan fisik, mental , juga emosi. Praktis homeopati memberikan obat khusus untuk masing-masing orang dengan gejala yang berbeda-beda.
Obatnya berupa camputan bahan dan hewan, tumbuhan, dan mineral berbentuk larutan pekat. Jadi, satu obat tidak sama dengan orang lainnya. Walaupun didiagnosisnya sama. Karena diracik khusus untuk tiap pasien, menurut dokter naturopi Judith Reichenberg-Ullman, ND, MSW dan Robert Ullman, ND, obat tidak sama untuk gejala ADD/ADHD juga dapat menyembuhkan gejala lainnya, seperti infeksi telinga dan sakit kepala. Pengobatan tradisional cina merupakan yang tertua didunia ini masih bertahan sampai sekarang. Prinsip berdasarkan harmonisasi tumbuh dengan alam dan aliran dari energy vital (qi) keseluruh tubuh.
Ada dua hal penyebab ADD, yaitu factor genetic dan gangguan fungsi hati. Bila diakibatkan oleh ganngguan fungsi hati, organ hatinya secara fisik baik, hanya hubungan “energy” nya dengan organ tubuh lainnya yang tidak seimbang. Karena energy organ hati sangat kuat, ia “mencuri” tambahan energy dari paru-paru dan ginjal. Kedua organ itu menjadi terlalu lemah untuk membuat kerja hati tetap terkontrol.
Gaya hidup masa kini dengan jadar stress tinggi ADHD sulit dikontrol. Diet anak perlu diperhatikan, khususnnya dari titik pusat energy. Beberapa makanan dapat membawa energy memicu kerja hati sehinggga menjauhi keseimbangan.
Hindari makanan junkfood, bukan karena semata-mata alasan kesehatan, tetapi karena makanan itu meningkatkan “ panas” didalam organ hati. Goreng-gorengan, bumbu dan makanan panggang juga memberikan efek serupa. Karena itu, anak harus banyak makan sayuran hijau, karena dapat membantu mendinginkan/ menurunkan panas dalam hal hati. Juga minum sari buah (jus) semangka dan sebisa mungkin, hindari makanan daging.
Menghidari situasi/ kejadian yang merangsang anak, juga akn membantu. Medan listrik yang dibangkitkan dari permainan computer, tidak baik bagi anak ADHD. Ajaklah anak beraktivitas menenangkan seperti berenang, tai chi, yoga, dan meditasi. Akupuntur, akupresur, dan jamu-jamuan bisa menberikan efek melegakan. Jika anak dinerikan obat, perhatikan bagian perut (lambung). Banyak anak ADHD kehilangan nafsu makan atau berat badan meningkat dikemudian hari, akibat fungsi energy lambung tidak seimbang.
By : Femi olivia
(buku : Kumpulan Artikel Psikologi Anak)

Biofeedback relative masih baru

Meski biofeedback sudah dikenal sejak 25 tahun silam, penerapannya pada anak hiperaktif masih baru. Dasarnya anak ADHD menghasilkan gelombang teta berlebihan tapi tidak cukup menghasilkan gelombang beta. Gelombang teta berkaitan dengan melamun dan mimpi ditengah hari , sedangkan gelombang beta berhubungan dengan kosentrasi.
Biofeedback membuat anak mengurangi produksi gelombang teta dan menghasilkan banyak gelombang beta, sehinggga kemampuan focus dan kosentrasi meningkat. Menurut penelitian Steven W.Lee dari universitas Kansas, biofeedback dapat mengurangi gejala yang berhubungan dengan hiperaktivitas.
Lewat layar vedio yang menampilakan beragam tantangan, seperti vedio game, biofeedback menarik buat anak. Ada warna terang, music yang memberi umpan balik langsung. Ada pula hadiah langsung yang diberikan jika anak bisa menyelesaikan sesuatu dengan baik.
Pada salah satu versi terapi, selama anak mempunyai gelombang beta, warna terang bertambah pada roda disertai dengan music meningkat nadanya. Versi ;ainnya, pada layar vedio anak harus mempertahankan kapal terbang agar tidak melewati garis-garis tertentu (ketika memproduksi gelombang beta), agar lampu tetap merah menyala. Untuk terapi ini, umumnya anak menjalani 30-50 pertemuan per satu atau dua minggu sekali. Setiap pertemuan berlangsung selam 1 jam.
By : Femi olivia
(buku : Kumpulan Artikel Psikologi Anak)

Olahraga menyedot energy

Anak hiperaktif menyimpan banyak energy yang berlebihan. Untuk menyalurkan energinya, ajaklah dia berolahraga atau bertamasya ke alam terbuka. Misalnya ke kebun binatang, taman bermain. Disana bisa bebas memanjat, berlari, bisa bebas bermain sesuka hatinya. Intinya, lakukan aktivitas yang menyenangkan dirinya. Hati-hati mengajak kepusat pembelanjaaan, karena begitu di biarkan sendirian, ia akan pergi kemanapun ia suka.
Jika bermain dirumah, ajaklah ia melakukan permaianan yang membutuhkan konsentrasi, seperti menyusun puzzle, berkebun dan memelihara binatang. Libatkanlah anak dalam banyak kegiatan sepulang sekolah, misalnya belajar music, berenang, tenis, karate, dll. Tentu saja tanpa melupakan bakat dan kemampuan fisiknya.
Sekedar sebagai pendamping, terapi ini menyarankan agar anak hiperaktif dipaparkan pada warna-warni “mendinginkan” atau agak gelap. Efeknya akan menenangkan otaknya.
Warna-warni itu bisa ditempatkan di kamar, berupa warna dinding, pintu, perabotan, baju lampu dsb. Warnanya bisa hijau, biru, muda, ungu, atau biru tua. Hindari warna terang dan “panas” misalnya, merah, kuning dan orange karena justru kan merangsang otak untuk beraktivitas.
By : Femi olivia
(buku : Kumpulan Artikel Psikologi Anak)

Diet Modifikasi

Diet ini didasari oleh penelitian Ben Feingold, seorang ahli alergi pada tahun 1960 50% dengan anak ADHD yang ditanganinya “membalik” setelah mejalani diet tanpa makanan pencetus alergi. Yaitu makanan yang mengandung salisilat alami, seperti jeruk, apel, apricot, beri, anggur. Juga makanan yang mengandung zat tamban buatan seperti, pengawet, pemanis, pewarna, penyedap, (MSG, Monosodium glumath). Jelas diet ini mengharuskan perubahan pola makan anak dan keluarga. Jadi, perlu perhatian khusus dari ibu dalam memasak dan menyajikan makanan.
Setelah menjalankan diet ketat beberapa lama, makanan yang dicurigai sebagai pencetus alergi dapat diberikan kembali satu per satu ke dalam menu. Jika muncul perubahan tingkah laku pada anak, misalnya menjadi hiperaktif kembali hiperaktif kembali, makanan itu jangan lagi diberikan.
Menurut Gerard Olarsch, Nd, hiperaktif dapat juga gara-gara juga karena kekurangana mineral tertentu. Gejalanya, anak punya keinginan berlebihan untuk makan makanan manis atau asin. Zat mineral yang diduga berhubungan dengan ADHD, antara lain DMG (dimentilglisin), enzim, asam, lemak, zat pemberian suplemen vitamin dan mineral akan sangat menambahan kemajuan si anak.
By : Femi olivia
(buku : Kumpulan Artikel Psikologi Anak)

Jangan buru-buru Memvonis

Sayangnya, orang tua serina salah menduga lagi anaknya umur dua tahun yang lagi senang-senangnya bergrak dan sulit duduk diam, divonis “hiperaktif”. Padahal cirri-ciri hiperaktif bary terdeteksi setelah anak setidaknya berusia 4 tahun atau usia awal sekolah.
Apa yang dilakukan tidak satupun diselesaikan. Anak cepat sekali beralih lainya. Kadang perkembangan motorik dan bahasanya juga terlambat. Ia mudah terangsang, perhatian gampang teralih, tak pernah frustasi, dan kurang dapat mengontrol diri. Yang terakhir ini lantaran mudahnya ia terangsang, disamping memang implusif. Tentunya harus segera di penuhi. Suasana hatinya amat labil. Beberapa menit terlihat gembira, mendadak marah-marah dan ngambek.
Cirri lainnya ia tak mampu mengontrol gerakan. Duduk tak tenang bergoyang-goyang atau merosot hingga terjatuh ditempat duduk. Seperti ia tak kenal lalah, seakan-akan energinya bersumber dari mesin. Kalau anak lain diam karna capek sehabis berlari, ia paling Cuma minum bergerak lagi.
Mulutnya tak pernah diam, terus berkicau. Ia tak sabar menunggu giliran, sehingga senang menyerobot, dan berbicara terburu-buru. Daya kosentrasinya rendah dan seolah-olah tidak mau mendengarkan perkataan orang tua. Malahan matanya seperti tidak memperhatikan lawan bicaranya.
Kalaupun ciri-ciri diatas ada pada anak, sebaiknya jangan dulu terburu-buru memvonis dia hiperaktif. Amati perkembangannya dan bandingkan dengan anak-anak sebayanya. Adaikan saja 6 bulan dia masih menunjukkkan tanda-tanda itu, baru berkonsultasi dengan psikologi anak. Jangan didiamkan karena bisa berlanjut hingga dewasa. Bisa-bisa ia dapat menemukan masalah dalam pekerjaannya, gara-gara cepat bosan, jenuh, pencemas, tidak pernah menyelesaikan tugas dan antisocial.
By : Femi olivia
(buku : Kumpulan Artikel Psikologi Anak)

Keinginan untuk Memanipulasi Situasi

Tad yang berusia 8 tahun dan cerdas mengalami gangguan attention deficit hyperacativity disorder (ADHD). Ia anak jenis pemberontak, korban perkawinan orangtuanya yang berantakan dan berakhir dengan perceraian. Orangtuanya sering sekali memaki di hadapannya terlalu sering hingga konselor mereka, Bill O’Hanlon, memperingatkan mereka tentang hal tersebut.
Hingga suatu hari, makian itu semakin terlihat jelas ketika ibu Tad menjemutnya dari rumah ayahnya. Tag masuk kemobil dan meminta dibelikan jaket koboi Dallas yang cukup mahal. Pelan-pelan ibunya menjelaskan bahwa ia sudah punya jaket yang bagus dan menurutnya. Tad tak perlu jaket baru lagi. Tag marah-marah sebentar tapi tiba-tiba berhenti. Ia menggumam, “ Ayah memang benar, Ibu pakai uang tunjangan untuk keperluan sendiri” sembari m embanting pintu mobil.
Ibu merasa kesal karena ayah Tad mengiritiknya di hadapan anak mereka. Ia segera menelepon Bill untuk menceritakan apa yang terjadi dan mencerikan kelakuan mantan suaminya itu. Pada sesi terapi berikutnya, dengan tersenyum Bill menanyakan pada Tad, “Apakan ayahmu memang mengatakan begitu ataukan kamu Cuma mengarang?”
Dengan senyum lebar, ia menjawab, “Aku Cuma mengarang,”
“berhasil?” Tanya konselor itu lagi.
“Ya!”
Tad menjukan perilaku “pintar memanfaaatkan kondisi social”. Ia memanfaat situasi social dan memanipilasinya demi kepentingan dirinya. Anak-anak ini cukup cerdik dan dapat membaca situasi social dari jarak jauh sekalipun, seperti yang dilakukan Tad. Mereka berkata dan berkomentar sedemikian rupa untuk mengacaukan keadaan karena menyenangkan bagi mereka merasa berkuasa. Misalnya, anak pemberontak suka memancing kakaknya memukul dia sehingga nanti saudaranya itu ditegor dan ia senang melihatnya.
Kelak kemampuan membaca reaksi oaring lain itu bisa berguna. Tapi, bagi anak-anak, kemampuan eksploitif ini akan digunakan untuk memanfaatkan orang lain dan membuat Anda pusing
(buku : Cara Membesarkan Anak yang Suka Melawan Tanpa Harus Hilang Kesabaran)
By : Ray Levy, Rh. D. Bill O’ Hanlon, M.S., L.M.F.T. Tyler Norris Goode.

Alternative bagi si Hiperaktif

Gejala hiperaktivitas ternyata dimulai dari obat modern hingga terapi bersifat tradisional. Karena penggunaan obat-obatan dapat menyebabkan kecanduan, maka terapi alternative pun dimanfaatkan.
Wawan ($) tidak pernah bisa duduk diam sanggar. Setiap kali, ia hanya betah duduk selama 5 menit,kemudian beralih ke kegiatan lain, misalnya mencoret-coret dinding dengan kranyon.sejenak asyik, ia pindah ke tempat maian. Tak lebih dari 10 menit, ia pasti sudah pindah ke aktifitas lain. Setiap kali pembimbing berusaha menenangkan dia, misalnya dengan memeluknya, ia selalu memberontak.
Gangguan pemusatan perhatian disertai gejala hiperaktif motorik yang dikenal sebagai attention deficit hyperacativity disorder (ADHD) atau Attention Deficit Disorder (ADD) ini menjangkiti 3 - 5% anak berusia 4 -14 tahun. Gejalanya, anak tidak mampu memusatkan perhatian (konsentrasi) pada suatu tugas tertentu. Selalu gelisah dan tidak bisa duduk tenang.
Penyebabnya, menurutnya para ahli, adanya kerusakan pada system syaraf pusat dan otak, sehingga rentang konsentrasi menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan. Anak hiperaktif bergerak kesana kemari tak searah, tak sesuia dengan situasi yang dihadapi. Merekapun kerap gagal menyelesaikan tugas.
Beberapa factor diduga dapat menyebabkan gangguan ini. Antara lian, tempramen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak, epilepsy. Juga kondisi gangguan dikepala, seperti gegar otak, trauma kepal karena persalinan sulit atau kepala pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk dan alergi makanan. Gangguan ini tak kentara, karena anak tidak mengeluh sakit, walau sebetulnya telah terjadi ganggguan pada syaraf pusat
By : Femi olivia
(buku : Kumpulan Artikel Psikologi Anak)

PENANGANAN ANAK AUTIS.

Penanganan anak autis sangat ditekankan pada pemberian stimulasi sehingga si anak dapat mengadakan kontak sosial. Selain itu terapi perilaku sangat penting supaya sianak dapat mengubah atau menghilangkan perulakunya yang aneh dan mengambil alih perilaku yang normal. Karena itu semakin dini penanganan ini dilakukan. Semakin baik hasilnya.
Penanganan anak autis harus direncanakan secara sangat rinci, tergantung dari berat ringannya gejala yang ada. Tiap anak harus mempunyai pendidikan sendiri yang berbeda dari temannya. Psikiater, guru khusus, dan keluarga harus bekerja sama dengan erat bila ingin mencapai hasil maksimal. Kesabaran dan keuletan sangat diperlukan, oleh karena kadang-kadang diperlukan waktu yang lama untuk mengajarkan satu hal pada anak autis.Namun pelajaran pelajaran berikut biasanyaakan lebih cepat diterimanya.

(buku : Kumpulan Artikel Psikologi anak 1)

AKIBAT INFEKSI OTAK DAN CAMPAK

Dr. Soemarno Wignyosumarto, Ph.D, yang selama tiga tahun (1998 – 1991) meneliti khusus penderita autis menyatakan kelainan tersebut memang harus ditangani secara khusus. Dari 5.650 anak di Yogyakarta, semula diduga ada 150 penderita autis. Tetapi setelah dilakukan penyaringan ketat, ternyata hanya 6 anak. Tingkat kecerdasan (IQ) mereka rata-rata rendah di bawah 70. Hasil penelitian menunjukkan, 30% di antara mereka mempunyai IQ 70, 30% lagi ber-IQ 50 – 70, sisanya di bawah 50.
Penderita autis jelas tidak mempunyai bakat tertentu. Tapi tidak bias pula diabaikan. Sebab dalam beberapa hal masih ada kolam dari unsure kognitifnya yang masih sempurna. “Tak heran kalau ada yang bias menghafal syair lagu secara penuh dan benar sekalipun dalam bahasa asing dan baru sekali saja mendengarnya,” kata Dr. Soemarno. Malah, pernah seorang pasien autis ketika dicoba melihat jadwal pemberangkatan kereta api di Stasiun Tugu, Yogyakarta, mampu menuturkan secara lengkap. Di sinilah kita membedakan kemampuan antara penderita cacat mental dan autis.
Dr. Soemarno dalam penelitian lewat disertasinya Epidemio logical and Clinical Study of Autistic Children in Yogyakarta menyatakan, anak autis kebanyakan disebabkan oleh infeksi pada otak janin, karena sang Ibu menderita campak sewaktu hamil. Bias juga akibat anak menderita radang otak pada saat berusia kurang dari 2,5 Tahun. Ternyata juga tidak semua penderita berasal dari keluarga mampu atau terpelajar seperti yang pernah dikemukakan oleh Dr. Connor, psikiater dari Jerman.
Kalau angka internasional mencatat anak penderita autis berkisar antara 2 dan 4 per mil atau 2 – 4 penderita setiap 10.000 kelahiran, angka yang diperoleh Soemarno justru lebih tinggi. Dari setiap 10.000 kelahiran, ada sekitar 12 per mil atau 12 penderita.
Penanganan anak autis menurut ayah 4 anak ini memang harus di sekolah khusus, bukan di SLB untuk retardasi mental. Penanganannya membutuhkan kecermatan, dan harus sedini mungkin. Di atas 6 tahun tidak akan memperoleh hasil maksimal. Begitu terdetekdi (biasanya oleh dokter anak atau psikiater), orang tua harus membina hubungan yang akrab dan berusaha untuk berkomunikasi dengan si anak. Setidaknya mereka akan tahu apa arti tertawa, menangis, amkan, mengatakan “Tidak” atau “Ya”, dsb. Setelah anak masuk sekolah, sangat diperlukan kerja sama yang baik antara guru, psikiater, dan orang tua. Anak autis memang tidak bias disembuhkan secara sempurna namun dengan penanganan sedini mungkin, diharapkan penderita bias lebih mandiri kelak.

(buku : Kumpulan Artikel Psikologi anak 1)

NASIB ANAK AUTIS DI INDONESIA

Di Indonesia banyak anak autis yang tidak terdiagnosis secara tepat. Mereka biasanya dianggap anak yang menderita retardasi mental berat. Beberapa tahun terakhir perhatian terhadap anak autism akin baik, apalagi setelah bidang psikiatri anak makin berkembang.
Pendidikan anak autis biasanya dicampur dengan anak-anak retardasi mental biasa. Hal ini mungkin, karena kelangkaan kasus yang ada. Tentu saja ini tidak ideal, karena anak autis memerlukan pendidikan yang bersifat One To One (Satu Guru Untuk Satu Anak) dan hal ini sangat mahal.
Beberapa tahun yang lalu, seorang kepala sekolah SLB, Bapak J. Saragi, merasa sangat prihatin melihat penanganan anak autis yang demikian “Terlantar”. Bersama dengan beberapa orang tua yang mempunyai anak autis, pada tahun 1990 ia mendirikan Yayasan Nirmala Nugraha yang tujuan utamanya untuk membantu anak autis.
Maka berdirilah sebuah sekolah dan day care center, dimana anak-anak autis di didik dari pukul 08.00 – 16.00. Fasilitasnya sangat sederhana. Gedungnya lebih menyerupai sebuah gudang dari tripleks yang disekat-sekat untuk ruangan kelas. Saat ini ada 15 anak autis yang bersekolah di sana, dengan variasi umur antara 5 dan 17 tahun. Ada 11 orang guru yang semuanya lulusan SGPLB. Jadi praktis satu guru mendidik satu anak (Maksimal 2). Guru-gurunya masih sangat muda. Meskipun mereka tidak mempunyai pendidikan khusus untuk anak autis, semuanya berdedikasi tinggi. Kepala sekolahnya, Prita Paramita (22), ramah dan begitu hangat memberikan perhatian bagi setiap anak didiknya.
Saat ini sekolah anak autis berlokasi di Jl. Terogong Raya No. 16, Cilandak, Jakarta Selatan. Namun di kemudian hari ada niat untuk membangun “Kampus” khusus di Cinere. Kendala utamanya tentu saja dalam pembiayaan. Pendidikan anak autis memang sangat mahal.

(buku : Kumpulan Artikel Psikologi anak 1)

APAKAH PENYEBAB AUTISMA INFANTIL?

Berbagai penyeledikan telah dilakukan untuk mencari penyebabnya, namun sampai sekarang tak ada jawaban yang benar-benar memuaskan. Autis autopsi yang pernah dilakukan pada anak-anak autis menunjukkan gambaran sel otak mereka seperti anak dengan retardasi mental. Sulit diterangkan mengapa pada yang satu timbul gambaran klinis retardasi mental, sedangkan pada yang lain timbul gambaran klinis dari autisma. Demikian juga secara genetika tidak ditemukan adanya kelainan yang khas.
Beberapa ibu yang menderita campak waktu hamil melahirkan anak autis, namun hal ini tidak selalu terjadi. Ibu sehatpun terenyata dapat melahirkan anak autis beberapa penyakit pada bayi menyebabkan kerusakan otak seperti radang otak atau selaput otak kadang kadang menimbulkan gejala autisma pada setelah sembuh, namun lebih sering menimbulkan gejala retardasi mental.
Dahulu dianggap bahwa faktor hubungan inter personal dalam keluarga merupakan salah satu penyebab dari gangguan ini. Diperkirakan, sifat ibu yang tidak hangat dan tidak dapat mncintai anaknya menyebabkan kegagalan sianak untuk membina hubungan inter personal. Namun teori inipun dibantah, karena ternyata banyak ibu yang bersifat hangat dan menyayangi anaknya melahirkan anak dengan gejala autism infantile ini.
Gangguan ini sebenarnya sangat jarang, hanya ditemukan 2 – 4 kasus diantara 10.000 anak. Nampaknya hal ini lebih banyak ditemukan pada kalangan sosio-ekonomi tinggi, alasannya tidak jelas. Gejala autisma lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki dripada anak wanita dengan perbandingan 3 : 1 Secara medis tidak ada obat untuk mengobati autism. Kebanyakan dari anak autis akan tetap menunjukkan adanya kelainan seumur hidupnya dengan gradasi yang berbeda-beda. Namun dengan intervensi dini dan program edukasi yang direncanakan secara rinci kelainan yang berat dicoba diminimalkan, sehingga kualitas hidup mereka –bukan saja untuk anak auits akan tetapi juga untuk keluarganuya - dapat diperbaiki.

(buku : Kumpulan Artikel Psikologi anak 1)

KECERDASANNYA BERVARIASI.

Kira-kira 40 % dari anak autis mempunyai taraf kecerdasan yang rendah (IQ dibawah 50), 30 % mempunyai IQ sekitar 70 atau lebih. Sisanya mempunyai taraf kecerdasan yang normal. Pernah ditemukan anak autis yang mempunyai bakat luar biasa dalam suatu hal tertentu, misalnya melukis atau berhitung. Mereka inilah yang disebut idiot savant.
Demikian juga gejala-gejala autisma tampak berbeda dalam gradasinya. Gejala-gejala yang lengkap ada yang hanya menunjukkan beberapa gejala saja. Perjalanan hidup anak ini selanjutnya sangat dipengaruhi oleh taraf kecerdasannya, taraf perkembangan bahasanya. Dan juga oleh bnyaknyagejala autisma yang tampak. Makin kurang gejala autisma makin tinggi taraf kecerdasannya dan makin baik perkembangan bahasanya, maka kamin besar kemungkinnan baginya untuk dikemudian hai mampu mengadakan penyesuaian sosial dan hidup mandiri.
Namun biasanya mereka tetap canggung di dalam pergaulan. Anak autis dengan taraf kecerdasan yang rendah, dengan perkembangan rasa yang sangat minim, lebih sulit untuk dididik dan biasanya tetap tidak akan mampu hidup mandiri.
(buku : Kumpulan Artikel Psikologi anak 1)

KEGAGALAN HUBUNGAN INTER PERSONAL

Pada umur 4-5 tahun, ketika anak-anak lain mulai bersosialisasi, anak autis tetap hidup dalam dunianya sendiri. Segala jenis mainan yang disukai anak lain, bagi dia tak ada artinya. Kadang –kadang malah lebih suka membawa benda yang untuk orang lain dianggap sepele, seperti tali sepatu, gelang karet, atau bahkan sepotong kartu plastik selama berhari-hari terus dibawa- bawanya.ia akan menangis bila kehilangan benda tersebut.
Anak autis tidak dapat mengadakan hubungan emosional yang hangat dengan orang lain. Orang lain sukar untuk menyelami perasaannya. Kadang - kadang ia melompat-lompat gembira tanpa sebab, kadang-kadang ia menangis/mengamuk tanpa sebab yang bisa dimengerti. Dalam hal ini orang tua sungguh sulit untuk mrmbujuknya supaya diam, karena anak tersebut menolak untuk digendong atau dibelai.
(buku : Kumpulan Artikel Psikologi anak 1)
KENALI GEJALANYA
Pada umur 3-4 bulan, kalau bayi lain mulai biasa diajak berkomunikasi, biasa menatap mata ibunya sambil mengocek, bayi autis tidak mau menatap mata orang lain. Tatapan matanya terus beralih – alih ke arah lain. Bila bayi lain senang digendong dan di belai, bayi autis lebih suka didiamkan sendiri. Ia berusaha menghindar dari setiap kontak dengan manusia lain. Kegagalan berkomunikasi ini kian lama kian tanpa nyata. Di kemudian hari komunikasi satu-satunya yang sering ditunjukan anak autis adalah menarik lengan orang lain dan menujuk ke sesuatau yang ia inginkan. Misalnya ia ingin minum, maka tangan ibu atau pengasuhnya ditarik menuju lemari es, kemudian ia menuju tanpa menggatakan apa-apa.
Pada umur 2-3 tahun, di masa anak balita lain ,mulai belajar berbicara tidak tanpa adanya tanda-tanda perkembangan bahasa pada anak autis. Kadang-kadang ia mengeluarkan suara-suara yang tidak ada artinya. Namun kadang-kadang ia biasa menirukan kalimat atau nyanyian yang sering didengrakan dari iklan di televisi. Namun baginya, kalimat itu tidak ada artinya. Kalau pun ada perkembangan bahasa maka biasanya ada keanehan dalam kata-katanya. Misalnya setiap kalimat yang di ucapkan bernada tanda tanya, atau ia sering mengulangi kalimat yang diucapkan oleh orang lain seperti latah. Kata bahasanya kacau, ia sering mengatakan “kamu” sedangkan yang dimaksud adalah “aku”.
Anak autis sering melakukan gerakan-gerakan aneh, yang diulang-ulang, misalnya duduk sambil menggoyang-goyangkan badanya secara ritmis, berputar-putar, berjingkat-jingkat, dan mengepak-ngepakan lenganya seperti sayap. Ia biasa terpukau pada anggota tubuhnya sendiri, misalnya dari tangannya yang terus-menerus di gerak-gerakan dan di perhatikannya. Anak autis biasanya sangat senang bermain air dan memperhatikan benda yang berputar, misalnya roda sepeda atau kipas angin.
Ia sama sekali tidak menyukai peubahan. Kursi makan atau gambar yang letaknya diubah biasa membuatnya mengamuk. Ada perilaku ritualistik, yaitu ia memaksa dilakukannya urutan peristiwa yang sama, misalnya sebelum tidur. Banyak juga diantara mereka yang hiperaktif, tak dapat diam, selalu berjalan kian kemari, seolah – olah tidak mengerti bahaya. Misalnya kalau mau menyeberang jalan ia langsung menyeberang tanpa memperdulikan lalu lintas yang ramai.

(buku : Kumpulan Artikel Psikologi anak 1)

Andi sangat Cuek

Penderita autisma memang langka dimana-mana. Namun dr. Melly Budhiman, psiakter yang banyak menangani anak bermasalah ini ingin mengungkapkan secara gamblang apa sebenarnya kelainan ini. Berapa banyak penderitanya? Apakah bisa disembuhkan? Bagaimana cara menanganinya?
Andi sangat asyik duduk memperhatikan bayangan cahaya matahari yang masuk melalui jendela. Sinar itu membentuk gambar yang berubah-ubah mengikuti goyangan daun pohon mangga yang tertiup angin. Sudah lebih dari satu jam duduk seolah-olah terpukau oleh permainan tadi. Ia sama sekali tidak bereaksi ketika ibunya memanggil-manggil. Malah ketika ibunya datang dan mencoba menggendongnya Andi mengamuk sejadi-jadinya dan malahan ia menangis sambil membentur-benturkan kepalanya kedinding. Mulutnya mengeluarkan suara-suara yang tidak ada artinya. Akhir-akhir ini andi semakin sering mengamuk tak menentu. Misalnya, ia mengamuk ketika ibunya memindahkan kursi makannya dan ia baru berhenti menangis ketika kursi makannya di kembalikan ke tempat semula. Andi sama sekali tidak menyukai perubahan. Andi menangis ketika kehilangan tali sepatu yang tiap hari di bawahnya ke mana-mana dan sering berpisah dari tali sepatu yang telah kotor itu.
Semula orang tuanya khawatir, Andi menderita bisu-tuli dan sering tidak bereaksi kalau dipanggil. Tapi, bila menginginkan sesuatu, ia menarik tangan ibunya, kemudian menunjuk benda yang ia inginkan tanpa megatakan apa-apa. Sikap anak berusia 3 tahun ini, super cuek terhadap lingkungan dan ia tidak menyukai komunikasi bahkan dengan orang tuanya sekali pun. Tingkah lakunya seenaknya, ia lebih senang di biarkan berbuat sesukanya dan bermain-main dengan benda kesayangannya, seperti tali sepatu tadi. Kadang-kadang ia melakukan gerakan-gerakan yang aneh, seperti berjalan berjingkat-jingkat, berputar-putar sambil mengepak-ngepakan kedua lengannya seperti sayap. Kalau merasa senang , ia akan melompat-lompat sambil mengeluarkan bunyi-bunyian yang sulit dimengerti. Ketika orang tuanya siap membawanya kedokter ahli THT untuk memeriksakan apakah ia bisu tuli, medadak ia mengucapkan suatu kalimat yang lengkap yang sering didengarnya di televisi. Pengucapan katanya sangat bagus dengan intonasi yang tepat. Orang tuanya yakin sekarang bahwa anaknya bukan penderita bisu tuli. Jadi, apakah yang diderita oleh Andi?
Andi adalah anak autis atau disebut autisma infantil. Gejala autisma infantil sebenarnya sudah dapat dideteksi sejak dini, sejak anak masih bayi. Biasanya bayi autis sering dikatakan oleh ibunya sebagai bayi yang manis. Tidak banyak menyusahkan, bisa diam berjam-jam ditinggal sendiri, sehingga ibunya biasa melakukan pekerjaan rumah dengan tenang.

(buku : Kumpulan Artikel Psikologi anak 1)

TERAPI ASPERGER

Sesuai perkembangan otak,kalau kelainan itu diketahui dini, maka bias distimulasi atau di beri obat agar berkembang kearah yang lebih baik. Namun, kalau sudah terlambat deteksinya, yaitu sudah berusia 5 atau 6 tahun, maka sulit penanganannya, karena perkembangan otak sudah berhenti. Pada umur 5 tahun, bagian otak yang disebut sinpas, yaitu sambungan antar syaraf dimana bahan kimia serotonim bekerja akan berhenti.
Kini, teknik-teknik terapi sudah jauh lebih maju dan fasilitas sudah banyak. Salah satu terapi yang biasa dilakukan adlah dengan mengajak anak bermain. Stimulasi ini diketahui memperbaiki sinaps dan meningkatkan kadar serotonim.
Jelas, anak asperger masih bias diterapi, terutama dalam hal kemampuan bersosialisasi, pasalnya kemampuan mereka bersosialisasi sangat kurang. Cara terapi yang paling baik adalah mengajarkan anak bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Terapi dalam bentuk peer group akan lebih baik lagi. Orang tua perlu mengajarkan emosional, misalnya : mengajarkan bagaiman harus bersikap jika menghadapi situasi tertentu. Mereka juga membutuhkan pendidikan khusus bagi kebutuhannya. Dan juga butuh latihan kemamapuan untuk bersosialisasi serta terapi wicara
“msi. Dari berbagai sumber”
(majalah : MataAir Edisi 26 tahun 2009)

Ciri-ciri Sindrom Asperger

Para pengidap sindrom asperger akan mempersepsi dunia secara berbeda. Bagi mereka, kita semua aneh dan membingungkan. Mengapa kita begitu sering membuat pernyataan berteka-teki yang tidak ada artinya sama sekali Mengapa kita peduli dengan hirarki-hirarki social dan mengapa tidak memperlakukan seseorang semua orang dengan cara yang sama?
Mereka tidak dapat berubah dan tidak menghendakinya. Tetapi, mereka membtuhkan bantuan untuk menemukan cara beradaptasi dengan dunia sebagaimana mestinya, sehingga mereka dapat memanfaatkan keterampilan khusus mereka secara ak memperlakukan seseorang semua orang dengan cara yang sama?
Mereka tidak dapat berubah dan tidak menghendakinya. Tetapi, mereka membtuhkan bantuan untuk menemukan cara beradaptasi dengan dunia sebagaimana mestinya, sehingga mereka dapat memanfaatkan keterampilan khusus mereka secara konstruktif, menggunakan kepentingan-kepentingan tertentu mereka tanpa berkonflik dengan yang lain. Dan sebisa mungkin mampu mencapai kemandirian dalam kehidupan orang dewasa serta berhasil membangun hubungan social yang positif.
Menuret Lorna Wing, cirri-ciri klinis sindrom asperger adalah :
• Ketiadaan empati
• Naik, serba salah dan interaksi satu arah
• Tidak punya kemampuan atau hanya punya kemapuan kecil untuk mengembangkan persahabatan
• Ujarnya bersifat menonjolkan pengetahuan atau berulang-ulang
• Miskin komunikasi non verbal
• Penyerapan dunia luar biasa pada subjek-subjek tertentu
• Kikuk, gerakan-gerakan yang tidak terkondisikan dengan baik dan sikap tubuh yang ganjil
Penderita sindrom asperger biasanya memiliki tingkat intelegensi yang normal serta kemampuan bahasa yang baik, namun mereka memiliki kekurangan dalam kemampuan bersosialisasi.
Sindrom asperger bannyak disebut sebagai varian dari autisme yang lebih ringan. Para ahli mengatkan, para penderita sindrom asperger memiliki kondisi otak secara keseluruhan lebih baik dibandingkan pada penderita autism.
Tapi umumnya, tingkat kecerdasan penderita sindrom asperger baik ataupun lebih tinggi dari anak normal. Selain itu biasanya ia tidak mengalami keterlambatan bicara. Jika dilihat secara kilas, anak asperger tidak berbeda dengan anak pintar dan kreatif. Hanya saja, anak tersebut biasanya memiliki satu minat tertentu saja untuk dikerjakannya. Memang secara keseluruhan anak-anak yang mengalami gangguan sindrom asperger mampu melakukan kegiatan sehari-hari, yang kurang bersosialisasi sehingga sering dinilai sebagai dinilai sebagai eksentrik oleh orang lain.
Gangguan asperger umumnya akan terus mengikuti perkembangan usia seseorang. Meski tidak membahayakan jiwa, namun gangguan ini biasanya membuat anak takut berada di keramaian dan membuat anak depresi. Celakanya, penderita asperger biasanya merasa putus asa dan akhirnya depresi.
“msi. Dari berbagai sumber”
(majalah : MataAir Edisi 26 tahun 2009)

Mengenali anak sindrom asperger

Anak anda tidak mau bermain dengan teman-teman sebayanya? Ataukah ia canggung saat berkumpul bersama mereka? Jangan marahi dulu. Siapa tahu ia menderita sindrom asperger. Kenalilah gejala-gejala yang mirip dengan autism itu.
Sindrom aspergernadalah gejala kelainan perkembangan syaraf otak yang diungkapkan pertama kali oleh seorang dokter berkembangsaan Austria. Namamya Hans Asperger. Istilah sindrom asperger itu sendiri digunakan pertama kali untuk Lorna Wing dalam sebuah makalah yang dipublikasikan pada tahun 1981. Pada tahun 1944, Hans Asperger yang berprofesi dokter menyebarkan penelitiannya menggapai pola perilaku beberapa anak yang memiliki tingkat itelegensi dan perkembangan bahasa yang normal, tapi memperlihatkan perilaku mirip autism serta gagap dalam hubungan social kurang cakap bekominikasi
Hans asperger juga mendirikan klinik pemulihan bagi anak-anak semacam itu. Sayang, kliniknya itu luluh lantak akibat pemboman sekutu. Beruntung dia selamat dan setelah itu karirnya terus menanjak hingga menjadi dokter yang sangat dihormati. Dia meninggal pada tahun 1980, hanya selisih beberapa tahun sebelum sindrom yang menggunakan namanya itu mendapat pengakuan internasional.
“msi. Dari berbagai sumber”
(majalah : MataAir Edisi 26 tahun 2009)

Bintang

“Bintangpun kini terdiam,,,”
“Tak mampu memancarkan sinarnya,,,”
“Bulanpun kini meredup,,,”
“Enggan memantulkan cahaya dari sang bintang,,,”
“bulanpun curiga,,,”
“Mengapa sang bintang diam,,,”
“Bulanpun tak mampu bersinar,,,”
“Namun bintang tetap tak mau berbagi cahaya,,,”
“Bulanpun meredup,,,”
“Terus meredup sehingga bumi gelap gulita karenanya”
“Matahari gelisah,,, namun gembira,,,”
“Mulai mendekati sang bumi dengan kelihatan apinya,,”
“Bulanpun tersadar,,, Namun tak mampu berkata,,,”
“Hanya bisa melirik sedih kearah Bintang,,”
“tetapi bintang tetap diam seribu bahasa,,,”
“Bulanpun pasrah jika api merambat kearahnya,,”
“Bintang yang tersadar berusaha menangis,,,”
“Api matahari dengan pancaran sinarnya,,,”
“Sinar yang pernah ia berjuta-juta tahun lamanya,,,”
“Bulanpun tersenyum melihat keindahan pancaran sang bintang,,,”
“Sang bintangpun menang dengan sinarnya,,,”
“Lalu membungkuk meminta maaf kepada sang bulan dengan menyinari cahaya paling indah,,”
“Cahaya itu berisikan Cinta Abadi,,,”
“Namun bulan berusaha merenggut,,,”
“walau sang bintang telah berusaha meneranginya,,, sang bulan tetap terlihat lesu,,”
“Ada apa dengan sang bulan??”
“Apakah ia marah,, namun hingga saat ini bintang tak pernah mengerti,,,”
“yang ia tahu,,, sang bulan hanya sering memperhatikan bintang lainnya,,,”
“Seakan ingin mendekat namun enggan menjauh dari sang Bintang,,,”

diary

Dari SD kelas 3 pertama kalinya gw curhat karena ditinggal sama mba estri,,,
Lembaran kertas itu bukan hanya kesedihan, tetapi banyak doa yang alhamdulilah semua gw tulis terkabul. Terus dulu tuh,, zamannya gw SD dijual kertas file bergambar gitu, ga tau kenapa tiap ada insiden apapun pinginya nulis. Mungkin karena ga ada temen curhat kali yah,,, Kebiasaan itu terus ada sampai gw kuliah,,,
Hahhahaha jadi malu,,
Semenjak smp, lagi masa centil-centilnya gw. Mulailah gw bikin kata puitis ga nyambung,,,
Hehehehhehe
yah,, lama kelamaan sejak SMA gw kenal seorang cowok yang bukan hanya pintar memainkan gitar, tapi juga bikin puisi untuk gw. Akhirnya gw lama kelaman jadi seorang wanita yang puitis juga,,
Tapi tetap pujangga gw paling jago,,, karena puisi itu berhasil membuat hati gw menjadi berbunga-bunga,,
Kalau penasaran nih,, gw kasih tau,,
Mumpung ada tugas tulisan dari kampus sekalian gw perkenalkan keseluruh dunia,,,
Puisi pujangga gw,,
Heheheehh
Yang berapa tahun silam, gw salin dalam buku dairy gw
“tak mungkin bisa,, diucapkan,,,”
“katanya selembur hati jiwa”
“tak bisa dirasakan,,”
“terlalu sakit untuk dirasakan”
“hati gelap tak bercahaya,,, seperti diterpa angin, badai menggelegar sampai disudut kegelapan,,”
“hingga tak satupun orang melihat,,,”
“satu orang terlempar,,, ditengah-tengah kegelapan,,, disudut mata tak terlihat,,,”
“hingga datang setitik cahaya,, yang makin lama makin membesar bagai sinar rembulan,,,”
“membangunkannya ditengah gelap tak bercahaya,,,”
“hingga ia sadar,, ia tak sendirian,,,”
“selembut untaian ombak ditengah pantai kasih sayangnya,,,”
“terasa sampai merasuk jiwa..”
“tak tahu harus dibalas dengan apa,,,”
“kata-katanya membuat aku tertawa,,,”
“senyumnya menguatkanku ditengah derasnya badai menerpa,,,”
“dan tawanya mendmaikan jiwa disaat hati tak kuasa,,, menahan beban yang ada,,,”
“adakah dia tau perasaan ini,,, walaupun tidak,,, yang aku inginkan hanya dia tau,,”
“bahwa aku sangat menyayanginnya dan tidak ada yang bisa mengambilnya dari diriku,,,”
“walau nyawa sekalipun taruhanya,,”

Lebaay,,, tp yang namanya cinta,, begitu deh,, ucapannya kaya orang mabuk.
Berhubung terpaku semua katanya,,, gw Cuma bisa bilang “ya,, aq sayaaaang bgd ma kamu”

MenjaRin9 Matahari


KaBut,,,,

sengajakah engkau mewakili pikiranku

Pekat,,,,

hitam berarak menyelimuti matahari

aku dan smua yang ada di sklilingku merangkak menggapai dalam gelap...

mendung,,,,

benarkah pertanda akan segra turun hujan

deras,,,,

agar semua yang basah dimuka bumi, siramilah ju9a jiwa kami semua yang tengah dirundung kegalauan,,,

roda zaman menggilas kita tereret tertatih-tatih, sungguh hidup terus diburu berpacu dengan waktu.... tak ada yang dapat menolong selain yang disana,,,

tak ada yang dapat membantu selain yang disana,,,,,,,,

dialah TUHAN.... dialah TUHAN......

Sabtu, 22 Mei 2010

Mengenali anak sindrom asperger

Anak anda tidak mau bermain dengan teman-teman sebayanya? Ataukah ia canggung saat berkumpul bersama mereka? Jangan marahi dulu. Siapa tahu ia menderita sindrom asperger. Kenalilah gejala-gejala yang mirip dengan autism itu.

Sindrom aspergernadalah gejala kelainan perkembangan syaraf otak yang diungkapkan pertama kali oleh seorang dokter berkembangsaan Austria. Namamya Hans Asperger. Istilah sindrom asperger itu sendiri digunakan pertama kali untuk Lorna Wing dalam sebuah makalah yang dipublikasikan pada tahun 1981. Pada tahun 1944, Hans Asperger yang berprofesi dokter menyebarkan penelitiannya menggapai pola perilaku beberapa anak yang memiliki tingkat itelegensi dan perkembangan bahasa yang normal, tapi memperlihatkan perilaku mirip autism serta gagap dalam hubungan social kurang cakap bekominikasi

Hans asperger juga mendirikan klinik pemulihan bagi anak-anak semacam itu. Sayang, kliniknya itu luluh lantak akibat pemboman sekutu. Beruntung dia selamat dan setelah itu karirnya terus menanjak hingga menjadi dokter yang sangat dihormati. Dia meninggal pada tahun 1980, hanya selisih beberapa tahun sebelum sindrom yang menggunakan namanya itu mendapat pengakuan internasional.

Ciri-ciri Sindrom Asperger

Para pengidap sindrom asperger akan mempersepsi dunia secara berbeda. Bagi mereka, kita semua aneh dan membingungkan. Mengapa kita begitu sering membuat pernyataan berteka-teki yang tidak ada artinya sama sekali Mengapa kita peduli dengan hirarki-hirarki social dan mengapa tidak memperlakukan seseorang semua orang dengan cara yang sama?

Mereka tidak dapat berubah dan tidak menghendakinya. Tetapi, mereka membtuhkan bantuan untuk menemukan cara beradaptasi dengan dunia sebagaimana mestinya, sehingga mereka dapat memanfaatkan keterampilan khusus mereka secara ak memperlakukan seseorang semua orang dengan cara yang sama?

Mereka tidak dapat berubah dan tidak menghendakinya. Tetapi, mereka membtuhkan bantuan untuk menemukan cara beradaptasi dengan dunia sebagaimana mestinya, sehingga mereka dapat memanfaatkan keterampilan khusus mereka secara konstruktif, menggunakan kepentingan-kepentingan tertentu mereka tanpa berkonflik dengan yang lain. Dan sebisa mungkin mampu mencapai kemandirian dalam kehidupan orang dewasa serta berhasil membangun hubungan social yang positif.

Menuret Lorna Wing, cirri-ciri klinis sindrom asperger adalah :

· Ketiadaan empati

· Naik, serba salah dan interaksi satu arah

· Tidak punya kemampuan atau hanya punya kemapuan kecil untuk mengembangkan persahabatan

· Ujarnya bersifat menonjolkan pengetahuan atau berulang-ulang

· Miskin komunikasi non verbal

· Penyerapan dunia luar biasa pada subjek-subjek tertentu

· Kikuk, gerakan-gerakan yang tidak terkondisikan dengan baik dan sikap tubuh yang ganjil

Penderita sindrom asperger biasanya memiliki tingkat intelegensi yang normal serta kemampuan bahasa yang baik, namun mereka memiliki kekurangan dalam kemampuan bersosialisasi.

Sindrom asperger bannyak disebut sebagai varian dari autisme yang lebih ringan. Para ahli mengatkan, para penderita sindrom asperger memiliki kondisi otak secara keseluruhan lebih baik dibandingkan pada penderita autism.

Tapi umumnya, tingkat kecerdasan penderita sindrom asperger baik ataupun lebih tinggi dari anak normal. Selain itu biasanya ia tidak mengalami keterlambatan bicara. Jika dilihat secara kilas, anak asperger tidak berbeda dengan anak pintar dan kreatif. Hanya saja, anak tersebut biasanya memiliki satu minat tertentu saja untuk dikerjakannya. Memang secara keseluruhan anak-anak yang mengalami gangguan sindrom asperger mampu melakukan kegiatan sehari-hari, yang kurang bersosialisasi sehingga sering dinilai sebagai dinilai sebagai eksentrik oleh orang lain.

Gangguan asperger umumnya akan terus mengikuti perkembangan usia seseorang. Meski tidak membahayakan jiwa, namun gangguan ini biasanya membuat anak takut berada di keramaian dan membuat anak depresi. Celakanya, penderita asperger biasanya merasa putus asa dan akhirnya depresi.