Sabtu, 29 Mei 2010

Ciri-ciri Sindrom Asperger

Para pengidap sindrom asperger akan mempersepsi dunia secara berbeda. Bagi mereka, kita semua aneh dan membingungkan. Mengapa kita begitu sering membuat pernyataan berteka-teki yang tidak ada artinya sama sekali Mengapa kita peduli dengan hirarki-hirarki social dan mengapa tidak memperlakukan seseorang semua orang dengan cara yang sama?
Mereka tidak dapat berubah dan tidak menghendakinya. Tetapi, mereka membtuhkan bantuan untuk menemukan cara beradaptasi dengan dunia sebagaimana mestinya, sehingga mereka dapat memanfaatkan keterampilan khusus mereka secara ak memperlakukan seseorang semua orang dengan cara yang sama?
Mereka tidak dapat berubah dan tidak menghendakinya. Tetapi, mereka membtuhkan bantuan untuk menemukan cara beradaptasi dengan dunia sebagaimana mestinya, sehingga mereka dapat memanfaatkan keterampilan khusus mereka secara konstruktif, menggunakan kepentingan-kepentingan tertentu mereka tanpa berkonflik dengan yang lain. Dan sebisa mungkin mampu mencapai kemandirian dalam kehidupan orang dewasa serta berhasil membangun hubungan social yang positif.
Menuret Lorna Wing, cirri-ciri klinis sindrom asperger adalah :
• Ketiadaan empati
• Naik, serba salah dan interaksi satu arah
• Tidak punya kemampuan atau hanya punya kemapuan kecil untuk mengembangkan persahabatan
• Ujarnya bersifat menonjolkan pengetahuan atau berulang-ulang
• Miskin komunikasi non verbal
• Penyerapan dunia luar biasa pada subjek-subjek tertentu
• Kikuk, gerakan-gerakan yang tidak terkondisikan dengan baik dan sikap tubuh yang ganjil
Penderita sindrom asperger biasanya memiliki tingkat intelegensi yang normal serta kemampuan bahasa yang baik, namun mereka memiliki kekurangan dalam kemampuan bersosialisasi.
Sindrom asperger bannyak disebut sebagai varian dari autisme yang lebih ringan. Para ahli mengatkan, para penderita sindrom asperger memiliki kondisi otak secara keseluruhan lebih baik dibandingkan pada penderita autism.
Tapi umumnya, tingkat kecerdasan penderita sindrom asperger baik ataupun lebih tinggi dari anak normal. Selain itu biasanya ia tidak mengalami keterlambatan bicara. Jika dilihat secara kilas, anak asperger tidak berbeda dengan anak pintar dan kreatif. Hanya saja, anak tersebut biasanya memiliki satu minat tertentu saja untuk dikerjakannya. Memang secara keseluruhan anak-anak yang mengalami gangguan sindrom asperger mampu melakukan kegiatan sehari-hari, yang kurang bersosialisasi sehingga sering dinilai sebagai dinilai sebagai eksentrik oleh orang lain.
Gangguan asperger umumnya akan terus mengikuti perkembangan usia seseorang. Meski tidak membahayakan jiwa, namun gangguan ini biasanya membuat anak takut berada di keramaian dan membuat anak depresi. Celakanya, penderita asperger biasanya merasa putus asa dan akhirnya depresi.
“msi. Dari berbagai sumber”
(majalah : MataAir Edisi 26 tahun 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar